Tips dan Rumus Kuda-Kuda Baja Ringan

Dipublikasikan oleh Administrator pada

Tips dan Rumus Kuda-Kuda Baja Ringan. Pada saat pemasangan kuda-kuda baja ringan, ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Seperti dengan perhitungan kuda-kuda, namun umumya rumus ini sudah dihitung sama arsitek maupun kontraktor. Beda cerita jika kamu membangun rumah sendiri. Dengan begitu, konstruksi atap akan kokoh dan memiliki bentuk yang ideal. Berikut tips yang dapat diikuti untuk mendapatkan kuda-kuda baja ringan yang ideal. 

Baca juga : Pengertian dan Fungsi Kuda-Kuda Baja Ringan 

tips kuda-kuda baja ringan
stratco.com.au 

Hitung Ketinggian Atap 

Langkah awal sebelum memasang konstruksi atap baja ringan adalah menentukan ketinggian atap. Tujuannya untuk menentukan batasan sudut pemasangan. Ketinggian atap juga nantinya dapat mempengaruhi kelancaran sirkulasi udara di dalam rumah. 

Rumus : ½  x lebar bangunan x tan a (kemiringan sudut atap). (Kemiringan genteng keramik dan beton antara 30-35 derajat, metal sheet 50-60 derajat).

Tentukan Kemiringan yang Tepat 

Kuda-kuda baja ringan harus menempel dengan ring balok. Kemiringannya tidak boleh terlalu curam karena bisa berakibat fatal. Antara bangunan jadi terlihat tidak seimbang, genteng bisa tergelincir, atau atap ambruk. 

Rumus : ½ x lebar bangunan : cos a (kemiringan sudut atap). 

Perhatikan Overstek 

Overstek adalah pelindung bangunan dari air hujan yang terkena tiupan angin, posisinya ada di tepian atap. Overstek konstruksi baja ringan tidak dibuat rata dengan dinding, melainkan lebih panjang. Ukurannya dapat ditentukan menggunakan rumus khusus. Fungsi dari overstek ini adalah untuk melindungi dinding eksterior dan kusen jendela dari hujan maupun sinar matahari berlebih. 

Rumus : menggunakan rumus jarak horizontal dari dinding terluar bangunan ke titik terluar overstek : cos a (kemiringan sudut atap). Jika ukurannya melebihi 80 cm, maka dibutuhkan pemasangan support horizontal atau pengebokan batang overstek. 

Perhitungkan Dead dan Live Load 

Dead load atau beban mati adalah muatan permanen dan statis yang harus ditahan oleh konstruksi atap. Live load atau beban hidup adalah muatan sementara yang sifatnya dinamis. Kedua beban ini perlu diperhitungkan dan direncanakan selagi konstruksi atap dibangun. Dengan memahami kemampuan beban, maka konstruksi tidak mudah ambruk. 

Contoh dari dead load adalah struktur bangunan seperti plafon, partisi permanen, tangga, dan dinding. Sedangkan contoh dari live load adalah dekorasi seperti lampu gantung dan kipas angin, tiupan angin alami, serta terpaan air hujan. 

Rumus
Dead Load : torsi atap x jarak gording. Gording sendiri merupakan struktural memanjang yang ada di rangka atap. 
Live load : torsi beban x jarak gording x 103.

Kedua perhitungan rumus ini memiliki hasil akhir dengan satuan N/m2.

Perhatikan Bentuk dan Material Atap 

Untuk mendapatkan daya topang yang sempurna dari konstruksi atap baja ringan, kamu perlu menentukan bentuk dan material atap yang akan digunakan. Semakin berat material atap, maka konstruksi perlu dibangun lebih rapat dan lebih kuat. Begitu pula dengan bentuk atap, semakin rumit bentuknya, maka semakin banyak baja ringan yang diperlukan dan pemasangannya membutuhkan perhitungan matang dengan sudut yang tepat. 


Jangan lupa cek artikel lainnya di sakti desain. Jika kamu ada pertanyaan dan ingin mengetahui tentang sakti desain, kamu bisa klik banner di bawah ini. Cek juga channel youtube kami Sakti Desain Konsultan, kami membahas tentang rumah seperti desain terbaru, proses pembuatan, perencanaan dan lain-lain.

Kategori:

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *