Pemanfaatan dan Perawatan dari Tanaman Obat (TOGA)

Dipublikasikan oleh Administrator pada

Pemanfaatan dan Perawatan dari Tanaman Obat (TOGA)

Pada artikel kali ini akan membahas lanjutan pemanfaatan dari artikel pemanfaatan dari Tanaman-Tanaman Obat (TOGA) yang bisa kamu cek disini. Jadi tampa basa-basi berikut kelanjutan pemanfaatan tanaman obat.

Biji

Nama TanamanKhasiat dan Manfaat
Kecubung (Datura metel)Mengobati penyakit asma, bisul, dan anus turun
Kapur barus (Dryobalanops aromatica Gaertn.)Mengobati gangguan pencernaan
Pinang (Areca catecha L.)Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita
Kedawung (Parkia biglobosa Bentham)Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan bersifat astringensia
Pala (Myristica)Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia setempat terhadap saluran pencernaan, bahan obat pembius, menyebabkan rasa kantuk, dan memperlambat pernapasan
Jamblang (Eugenia cumini Merr).Sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit kencing manis (diabetes)

Akar

Nama TanamanKhasiat dan Manfaat
Pepaya (Carica papaya L.)Obat cacing
Aren (Arenga pinnata Merril)Obat diuretik
Pule pandak (Rauwolfia serpentina Benth)Obat antihipertensi dan gangguan neuropsikhiatrik, seperti tekanan darah tinggi

Umbi atau rimpang

Nama TanamanKhasiat dan Manfaat
Bangle (Zingiber purpureum Roxb.)Mengobati sakit kepala, susah buang air besar, nyeri pada perut, sakit kuning, perut kembung, dan melangsingkan tubuh
Jahe (Zingiber officinale Rosc.)Menghangatkan badan, mengobati sakit pinggang, asma, muntah, dan nyeri otot
Kencur (Kaempferia galanga L.)Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan keringat, dan mengeluarkan dahak
Kunyit (Curcuma domestica Val.)Mengobati diare, masuk angin, hepatitis, dan kejang-kejang
Lempuyang (Zingiber zerumbet)Obat pelangsing, penambah nafsu makan, disentri, dan diare
Lengkuas (Languas galanga L.Stunzt)Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti bakteri
Temu giring (Curcuma heynaena Val.)Obat anti cacing, sakit perut, dan melangsingkan tubuh
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)Mengatasi sembelit, memperbanyak ASI, dan memperkuat sekresi empedu, asam urat, kolesterol, kadar gula darah, maag, mencret
Temu hitam (Curcuma aeroginosa Roxb.)obat anti cacing, mencegah kelesuan, dan memperlancar peredaran darah
Alang-alang (Imperata cylindrica Beav.)Obat untuk memperlancar air seni (diuretik)

Perawatan tanaman obat

Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah tidak memerlukan perawatan khusus, baik sebagai bumbu dapur atau bahan obat. Perlakuan khusus dalam budi daya tanaman obat dilakukan dalam skala usaha, dengan tujuan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas hasil yang optimum. Kegiatan pemupukan dan pengandalian hama penyakit tanaman perlu dilakukan. Kegiatan ini sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahan kimiawi yang terkandung dalam pupuk atau pestisida. Pemakaian bahan kimiawi dapat mencemari lingkungan, baik tanah maupun air, dan yang paling berbahaya residu yang dihasilkan akan terakumulasi dalam produk tanaman yang dihasilkan. Untuk itu, perlu diperkenalkan sistem budi daya yang tidak tergantung pada bahan-bahan kimia. Sistem ini dikenal dengan istilah pertanian organik. Dalam budi daya tanaman obat dapat dimanfaatkan pupuk organik untuk menambah unsur hara mineral yang dibutuhkan tanaman. Pupuk organik yang digunakan di antaranya adalah pupuk kandang, bokhasi, kompos, humus, sampah dapur, dan serasah daun. Selain itu, sebagai bahan pengendali hama penyakit tanaman, dapat dimanfaatkan pestisida alami yang terdapat di sekitar rumah, seperti tanaman babadotan (Ageratum conyzoides), sirsak, lantana, dan daun tembakau.

source : wikipedia.org

Kategori:

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *