Kompor Listrik Memakan Berapa Watt, Berikut Simulasinya
Kompor Listrik Memakan Berapa Watt, Berikut Simulasinya. Seiring dengan program pemerintah dan meningkatnya kesadaran akan energi yang lebih bersih, banyak dari kita mulai melirik kompor listrik sebagai alternatif di dapur. Namun, pertanyaan yang paling sering muncul di benak kita adalah: “Boros tidak, ya?” Kekhawatiran utama tentu saja tertuju pada besaran watt dan dampaknya pada tagihan listrik bulanan.
Untuk menjawab kegelisahan tersebut, mari kita bedah bersama seberapa besar daya yang dibutuhkan kompor listrik dan kita coba simulasikan perkiraan biayanya dalam pemakaian sehari-hari.

Daftar Konten
Berapa Watt Kompor Listrik?
Jawaban singkatnya: bervariasi. Tidak ada satu angka pasti untuk semua jenis kompor listrik, karena besaran watt sangat bergantung pada jenis, merek, dan fitur yang ditawarkan. Besaran Kompor Listrik Watt ini penting untuk kita ketahui tidak hanya untuk menghitung biaya, tetapi juga untuk memastikan daya listrik di rumah kita mencukupi.
Secara umum, kita bisa mengelompokkannya sebagai berikut:
- Kompor Listrik Portabel (1 Tungku): Jenis ini adalah yang paling umum dan terjangkau. Dayanya berkisar antara 300 Watt hingga 1000 Watt. Biasanya, daya yang lebih rendah digunakan untuk menghangatkan, sementara daya maksimal untuk memasak cepat atau mendidihkan air.
- Kompor Induksi (1 atau 2 Tungku): Kompor induksi cenderung lebih efisien, namun sering kali membutuhkan daya yang lebih besar untuk bekerja optimal. Dayanya bisa mulai dari 1000 Watt hingga lebih dari 2000 Watt untuk model dengan dua tungku yang menyala bersamaan.
- Kompor Tanam (Built-in): Kompor tanam yang terpasang permanen di meja dapur biasanya memiliki daya yang paling besar, terutama jika memiliki 3-4 zona masak. Total dayanya bisa mencapai 3000 Watt atau lebih.
Kuncinya adalah selalu periksa spesifikasi produk sebelum membeli untuk mengetahui kebutuhan daya pastinya.
Biaya Simulasi Pemakaian Kompor Listrik per Hari
Sekarang, mari kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu: simulasi biaya. Perhitungan ini akan membantu kita mendapatkan gambaran kasar mengenai pengeluaran harian.
Kita akan membuat sebuah skenario sederhana:
- Asumsi Kompor: Kita menggunakan kompor listrik dengan daya 1000 Watt.
- Asumsi Durasi Memasak: Total waktu memasak dalam sehari adalah 1 jam. (Misalnya, 30 menit untuk sarapan dan 30 menit untuk makan malam).
- Asumsi Tarif Listrik: Kita menggunakan tarif listrik non-subsidi untuk rumah tangga (Golongan R-1/TR 1.300 VA) per akhir 2023, yaitu sekitar Rp 1.699,53 per kWh.
Langkah Perhitungan:
Hitung Konsumsi Energi (kWh):
- Daya Kompor (Watt) x Durasi Pemakaian (Jam) = Konsumsi Energi (Wh)
- 1000 Watt x 1 Jam = 1000 Wh Untuk mengubahnya ke kWh (kilowatt-hour), kita bagi 1000: 1000 Wh / 1000 = 1 kWh.
Hitung Biaya Harian:
- Konsumsi Energi (kWh) x Tarif Listrik (per kWh) = Biaya Harian
- 1 kWh x Rp 1.699,53 = Rp 1.699,53 per hari.
Dari simulasi di atas, dengan pemakaian normal selama 1 jam setiap hari menggunakan kompor 1000 Watt, biaya yang kita keluarkan sekitar Rp 1.700 per hari. Jika dikalikan selama 30 hari, maka perkiraan biaya bulanannya adalah sekitar Rp 51.000.
Tentu saja, angka ini adalah simulasi. Biaya sebenarnya akan sangat bergantung pada intensitas memasak kita, jenis masakan, serta daya kompor yang kita gunakan. Semakin sering dan lama kita memasak dengan daya tinggi, biayanya pun akan meningkat.
Jangan lupa cek artikel lainnya di sakti desain. Jika kamu ada pertanyaan dan ingin mengetahui tentang sakti desain, kamu bisa klik banner di bawah ini. Cek juga channel youtube kami Sakti Desain Konsultan, kami membahas tentang rumah seperti desain terbaru, proses pembuatan, perencanaan dan lain-lain.
0 Komentar