5 Hal, Jika Ingin Memiliki Rumah Tahan Gempa

Dipublikasikan oleh Administrator pada

Negara kita tercinta ini tidak bisa dipungkiri kalau menjadi salah satu yang tidak asing dengan gempa. Sedikitnya enam gempa bumi sudah terjadi di indonesia belakangan ini, sehingga pembangunan rumah tahan gempa perlu di prioritaskan.

Nah, jika ingin membangun rumah tahan gempa ini. Perhatikan 5 hal berikut ini!

1. Struktur

Struktur tahan gempa ini terdiri dari tiang, dinding dan lantai untuk menyerap guncangan gempa. Standar bangunan terbagi menjadi dua: struktur keras agar tidak runtuh dan membahayakan penghuni saat terjadi gempa, dan struktur fleksibel dengan acuan bagian struktur utama yang bisa menekuk fleksibel sehingga bisa menyerap ‘kejutan’ atau shocking effect, sekaligus menstabilkan bangunan ketika ada guncangan keras.

2. Kualitas material infrastruktur

Hal yang paling perlu diperhatikan dari konsep rumah tahan gempa adalah infrastruktur rumah itu sendiri. Karena nantinya, infrastruktur rumah dapat berpengaruh pada fleksibilitas rumah sesuai dengan struktur rumah dan material bangunan yang digunakan. Infrastruktur ini terdiri dari fondasi, pemilihan beton serta material yang tepat agar efek gempa pada rumah tahan gempa bisa diminimalisir.

Selain itu, sangat penting untuk mengetahui kualitas tanah yang akan mendukungnya. Tanah dari komponen tebal seperti kerikil berpasir, pasir tanah liat terkonsolidasi yang terpapar fenomena alam, padat dan cenderung keras sangat cocok untuk dibangun rumah tahan gempa. Namun, jika tanah yang akan dibangun rumah anti gempa memiliki karakteristik non-ideal, kamu bisa mengakalinya dengan mengganti atau merancang fondasi khusus.

3. Penggunaan material yang ringan

Dahulu, nenek moyang kita merancang rumah dengan struktur kayu dan bambu atau rumbia dan ijuk, yang ternyata terbukti lebih kukuh ketika ada goncangan gempa menerpa. Untuk rumah tahan gempa sekarang ini, kamu bisa menggantinya dengan pemakaian beton aerasi, bata ringan yag lebih baik daripada bata atau batako. Kemudian, atap rumah bisa menggunakan baja ringan dan genteng aspal gypsum atau GRC sebagai partisi yang membuat massa rumah menjadi lebih ringan.

4. Bangunan harus mampu menahan guncangan dari gempa bumi

Untuk alasan ini, beton bertulang sangat ideal untuk interior rumah tahan gempa karena sangat fleksibel. Namun, baja harus memiliki hitungan yang tepat, campuran yang tepat dalam dimensi beton dan presisi untuk balok dan kolom. Damping structure dapat mengurangi intensitas gempa pada rumah tahan gempa mulai dari 70 hingga 80 persen.

5. Konstruksi terikat satu sama lain

Sambungan antara kolom, pondasi dan sloof pun harus diperhatikan agar mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan guncangan gempa. Selalu pastikan bahwa setiap elemen struktur bangunan baik dari tingkat struktural atau non-struktural terikat dengan baik satu sama lain. Hal ini dilakukan agar rumah tahan gempa bisa lebih kukuh dan bisa menyalurkan guncangan gempa secara merata.

Kategori:

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *