Perbedaan Mencolok dari Pernis Kayu dan Plitur
Daftar Konten
Perbedaan Mencolok dari Pernis Kayu dan Plitur
Berbicara mengenai perabotan atau furnitur kayu, istilah pernis kayu ataupun plitur pasti terbesit dalam pikiran. Hampir setiap produk dari kayu, seperti meja atau kursi makan biasanya dilapisi pernis kayu atau plitur. Tujuannya agar perabot maupun furnitur tersebut tampak lebih indah dan mengkilap. Mengkilapnya produk kayu pada akhirnya akan menghasilkan kesan yang mewah pada hunian.
Tak jarang, banyak orang menganggap pernis kayu dan plitur adalah hal yang sama. Padahal, keduanya memiliki ciri khas masing-masing dan perbedaan mendasar antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, berikut ini kami akan membahas beberapa perbedaan antara pernis kayu dan plitur, mulai dari bahan keduanya sampai fungsinya yang ternyata tidak sama ketika diaplikasikan ke perabot ataupun furnitur kayu. Simak penjelasannya sampai habis, ya!
- thehouseshop.com
Bahan Baku
Bahan baku utama dari pernis kayu adalah resin, drying oil, dan pelarut. Pelarut yang biasa digunakan untuk membuat pernis kayu berjenis solvent based dan water based. Perbedaannya, solvent based merupakan kombinasi dari thinner sebagai pelarut. Sementara itu, pernis kayu berjenis water based menggunakan air sebagai pelarutnya.
Sementara itu, plitur merupakan cat transparan yang berbahan utama oker. Oker merupakan ranah lunak yang sudah mengalami proses oksidasi. Proses tersebut membuat oker memiliki variasi warna dari cokelat, kuning muda, sampai kuning keemasan. Tidak seperti pernis kayu, tidak ada pelarut yang digunakan dalam pembuatan plitur.
Cara Penggunaan
Bahan baku yang berbeda membuat cara penggunaan pernis kayu dan plitur pun tidak sama. Untuk pernis kayu, kamu bisa langsung menggunakannya tanpa campuran apapun. Cukup oleskan pernis kayu pada bidang atau permukaan yang ingin dilapisi menggunakan kuas atau alat oles lainnya, bidang tersebut akan langsung tertutupi dengan pernis kayu hingga tampak mengkilap.
Lain halnya jika menggunakan plitur. Dikarenakan bahan baku plitur tidak terdapat pelarut, maka kamu tidak bisa langsung mengoleskannya pada bidang kayu yang diinginkan. Plitur harus terlebih dahulu dicampur dengan bahan pelarut. Pada masa lampau, pelarut untuk plitur biasanya adalah campuran spritus. Namun, saat ini kamu bisa menggunakan thinner untuk membuat plitur lebih encer sehingga bisa diaplikasikan untuk perabotan dan furnitur kayu.
Hasil
Secara umum, penggunaan pernis kayu maupun plitur pada perabot dan furnitur kayu akan membuat produk tersebut terlihat lebih mengkilap. Hanya saja, ada perbedaan detail antara furnitur yang dilapisi dengan pernis kayu dan plitur, yaitu warnanya. Penggunaan pernis kayu tidak akan memberikan warna pada bidang yang dioleskan. Pernis kayu hanya akan membuat bidang kayu tersebut tampak lebih mengkilap. Tidak berubahnya warna pada permukaan kayu membuat warna kayu dan serat-seratnya tampak jelas sehingga akan tampak lebih alami, seperti pada model tangga kayu di atas.
Berbeda halnya dengan penggunaan plitur yang justru memberikan warna untuk bidang atau permukaan kayu yang dioleskan. Terbuat dari oker, plitur akan membuat warna permukaan kayu yang dioleskan berubah sesuai dengan warna oker yang menjadi bahan utama plitur. Warnanya antara cokelat, kuning, bahkan keemasan. Warna tersebut membuat permukaan kayu menjadi kurang terlihat alami. Akan tetapi, penggunaan plitur bisa menjadi solusi untuk bahan kayu yang warnanya tidak merata.
0 Komentar