Jenis – Jenis Fitting Lampu yang Umum Digunakan
Jenis – Jenis Fitting Lampu yang Umum Digunakan. Terdapat berbagai jenis fitting lampu plafon yang tersedia di pasaran, masing-masing dengan fungsi, bentuk, bahan, serta keunggulan dan keterbatasan yang berbeda. Pemilihan jenis fitting yang tepat sangat berpengaruh terhadap kualitas pencahayaan ruangan agar berfungsi optimal, aman digunakan, serta serasi dengan rancangan interior. Berikut ini beberapa jenis fitting lampu yang paling sering digunakan beserta penjelasannya.

Daftar Konten
1. Fitting E27 (Fitting Ulir Standar)
Fitting E27 merupakan tipe yang paling umum ditemukan pada instalasi rumah tangga. Fitting ini memiliki ulir berukuran standar, sehingga sesuai untuk berbagai jenis lampu seperti LED, pijar, atau CFL. Keunggulannya terletak pada kemudahan pemasangan serta ketersediaannya yang luas di pasaran. Namun, ukurannya yang relatif besar kadang kurang sepadan untuk lampu dekoratif berukuran kecil atau desain interior bergaya minimalis.
2. Fitting E14 (Fitting Ulir Kecil)
Fitting E14 berukuran lebih kecil dibandingkan E27 dan umumnya digunakan pada lampu dekoratif, seperti chandelier, lampu meja, atau lampu tidur. Desainnya yang ramping memberikan kesan estetis, meskipun daya lampu yang dapat dipasang biasanya lebih rendah. Oleh sebab itu, fitting ini kurang efektif digunakan sebagai sumber pencahayaan utama pada ruangan yang luas.
3. Fitting GU10
Jenis fitting ini memiliki dua pin pendek di bagian bawah yang perlu diputar untuk mengunci lampu. Fitting GU10 banyak dimanfaatkan untuk lampu sorot atau downlight yang difokuskan pada area tertentu. Keunggulannya adalah instalasi yang kuat dan aman, tetapi proses penggantian lampu memerlukan teknik khusus agar dudukan tidak rusak.
4. Fitting MR16 (atau GU5.3)
Fitting MR16 juga menggunakan dua pin, namun jarak antar-pin lebih sempit dibandingkan GU10. Jenis ini umumnya digunakan untuk lampu halogen atau LED bertegangan rendah, misalnya 12 volt. Fitting ini sering diterapkan pada sistem pencahayaan dekoratif untuk menonjolkan elemen atau objek tertentu dalam ruangan.
5. Fitting B22 (Fitting Bayonet)
Fitting B22 memakai mekanisme kunci tekan dan putar (bayonet cap) sebagai pengganti sistem ulir. Jenis fitting ini masih banyak ditemukan di beberapa negara, meskipun kini semakin jarang digunakan di Indonesia. Kelebihan utamanya adalah kemudahan dan kekuatan saat pemasangan, namun ketersediaan jenis lampu yang sesuai cukup terbatas.
6. Fitting G9 dan G4
Kedua jenis fitting ini berukuran sangat kecil dan umumnya digunakan pada lampu mini seperti lampu kabinet, rak pajangan, atau pencahayaan dekoratif modern. Fitting G9 dirancang untuk tegangan tinggi (220V), sementara G4 ditujukan untuk tegangan rendah (12V). Karena dimensinya yang kecil, pemasangan perlu dilakukan dengan hati-hati agar pin tidak bengkok atau rusak.
Dalam memilih fitting lampu, perlu dipertimbangkan jenis lampu yang akan digunakan, lokasi pemasangan, serta kebutuhan pencahayaan ruangan. Selain itu, pastikan material fitting memiliki kualitas baik misalnya terbuat dari keramik atau plastik tahan panas untuk menjamin keamanan dan ketahanan penggunaan.
Jangan lupa cek artikel lainnya di sakti desain. Jika kamu ada pertanyaan dan ingin mengetahui tentang sakti desain, kamu bisa klik banner di bawah ini. Cek juga channel youtube kami Sakti Desain Konsultan, kami membahas tentang rumah seperti desain terbaru, proses pembuatan, perencanaan dan lain-lain.
 
													 
													 
													
0 Komentar