Filosofi Wabi-Sabi Dalam Desain Interior

Dipublikasikan oleh Administrator pada

Filosofi Wabi-Sabi Dalam Desain Interior. Penerapan konsep wabi sabi dalam interior hanya membutuhkan pemikiran yang ‘jujur’ untuk dapat menghargai setiap keindahan yang terkandung, keberanian untuk menghadapi ‘keaslian,’ dan kesiapan untuk menerima berbagai hal sesuai apa adanya.

Bicara soal konsep wabi-sabi dalam dunia desain, terutama desain interior, telah menjadi hal yang sangat lazim. Filosofi wabi-sabi banyak diadopsi dan sering sekali dilakukan oleh para desainer interior di seluruh dunia. Wabi-sabi dianggap sangat unik dan mengagumkan.

wabi-sabi desain interior
dorisleslieblau.com

Hanya karena wabi sabi menghargai ketidaksempurnaan, bukan berarti boleh terjadi ketidakrapian. Desain Wabi Sabi justru harus ‘ekstra rapi’ dalam penataan benda-benda pada suatu ruangan. Hal ini agar suasana damai dan tenang dapat benar-benar tercapai.

Berbeda dengan desain minimalis yang menjunjung tinggi kesederhanaan tanpa terlalu memperhatikan ‘perasaan’ yang akan timbul, konsep wabi sabi justru lebih fokus pada perasaan yang akan ditimbulkan, yakni perasaan damai dan tenang.

wabi-sabi desain interior
design-milk.com

Penggunaan konsep Wabi Sabi dalam desain interior juga sangat merangkul otentisitas. Menghargai sifat dasar dari segala sesuatu, baik material, warna, maupun bentuk atau tekstur, seperti material kayu yang memiliki ciri khas warna coklat dengan tekstur seratnya yang tidak beraturan.

Seseorang yang antusias dengan wabi sabi akan memandang ciri khas yang dibawa setiap material sebagai sesuatu yang unik dan dipandang sebagai keindahan natural.

Membuat bentuk menjadi geometris, pemasangan lapisan HPL, atau penutupan warna asli kayu dengan warna , sangat bertolak belakang dengan filosofi wabi-sabi.

wabi-sabi desain interior
milkdecoration.com

Kesederhanaan wabi-sabi sangat mudah diaplikasikan dalam desain. Tidak memerlukan budget yang besar, latihan, atau bahkan ‘skill set‘ spesial. Penerapan konsep wabi sabi dalam interior hanya membutuhkan pikiran yang ‘jujur’ untuk dapat menghargai setiap keindahan yang terkandung, keberanian untuk menghadapi ‘keaslian,’ dan kesediaan untuk menerima berbagai hal sesuai adanya.

Jika dibandingkan dengan harus selalu mengikuti trend, desain wabi sabi justru menemukan harmoni di dalam keotentikan dan ketidaksempurnaan.

Konsep wabi-sabi juga menjunjung tinggi keindahan alam sehingga mendukung adanya elemen alam seperti tanaman, batu-batuan, patung kayu, dan lain-lain. Ketidaksempurnaan seperti pada bentuknya, teksturnya, dan warnanya, sangat berguna sebagai pengingat bahwa segala sesuatu yang indah itu tidak selalu sempurna.

Wabi-sabi membantu mengingatkan kita bahwa di dunia ini tidak ada yang bertahan selamanya. Baik itu diri kita, orang-orang di sekeliling kita, maupun benda-benda yang kita miliki. Bahwa tubuh dan segala benda akan kembali menjadi debu seiring berjalannya waktu.

Implementasi wabi-sabi dalam desain interior, adalah konsep yang meminimalisir kepemilikan. Menjauhkan mindset terobsesi dengan benda-benda duniawi, sehingga dapat lebih fokus kepada keindahan, utilitas, ketenangan, dan kedamaian.

Jangan lupa cek artikel lainnya di sakti desain. Jika kamu ada pertanyaan dan ingin mengetahui tentang sakti desain kamu bisa klik banner di bawah ini atau klik icon whatsapp di samping kanan. Dan juga cek channel youtube kami Sakti Desain Konsultan.

The gallery was not found!

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×