Penyebab Air Sumur Kotor dan Kriteria Bebas Keruh

Dipublikasikan oleh Administrator pada

Penyebab Air Sumur Kotor dan Kriteria Bebas Keruh. Air merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan. Dari sekian banyak orang mendapatkan air, penggunaan sumur masih cukup banyak digunakan terutama di pedesaan. Nah, permasalahannya air sumur ini kadang keruh tanpa sebab. Namun sebenarnya air sumur yang keruh  itu ada penjelasannya. 

freedomresidence.com 

Penyebab Air Sumur Bor Tiba-Tiba Keruh 

Air sumur bor yang semula jernih bisa saja tiba-tiba berubah menjadi keruh, berwarna kecokelatan, kekuningan, bahkan kadang tampak berminyak di permukaan. Kondisi ini tentu menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran, terutama jika air sumur menjadi sumber utama kebutuhan sehari-hari. Ada beberapa penyebab umum yang bisa membuat air sumur berubah menjadi keruh, antara lain kondisi tanah di sekitar sumur, kandungan mineral yang terlalu tinggi (misalnya besi atau mangan), adanya rembesan limbah, hingga masalah teknis seperti pipa instalasi yang bocor. 

Ketika kandungan besi terlalu tinggi, air biasanya meninggalkan noda kuning atau merah kecokelatan pada pakaian, peralatan rumah tangga, bahkan dinding kamar mandi. Jika masalah berasal dari tanah bercampur lumpur atau pasir, air sumur cenderung terlihat berpasir dan tidak nyaman digunakan. Sementara itu, kebocoran pipa yang tidak segera diperbaiki bisa menjadi jalur masuknya kotoran dan bakteri ke dalam aliran air. 

Air sumur yang keruh memang masih bisa dipakai untuk keperluan tertentu, misalnya menyiram tanaman atau membersihkan halaman. Namun, sangat tidak dianjurkan bila digunakan untuk mencuci pakaian karena dapat meninggalkan noda, apalagi untuk air minum dan memasak, sebab risiko kesehatan yang ditimbulkan cukup besar. Oleh karena itu, sebelum membuat sumur bor atau membeli rumah yang memiliki sumber air tanah, penting sekali untuk memperhatikan kriteria sumur yang baik sehingga bisa menghasilkan air bersih, sehat, dan aman dikonsumsi. 

Kriteria Sumur agar Bebas dari Air Keruh dan Berpasir 

Agar air sumur tetap jernih dan tidak mudah tercemar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sejak awal proses pembangunan sumur: 

Kedalaman Sumur Bor 

Pastikan sumur memiliki kedalaman lebih dari 10 meter. Selain itu, jarak sumur dengan septiktank atau toilet minimal harus 10 meter. Tujuannya untuk menghindari kemungkinan rembesan limbah domestik yang dapat meresap ke dalam sumber air. Jika jarak terlalu dekat, bakteri berbahaya seperti E. coli dapat mencemari air sumur dan menimbulkan penyakit. 

Lokasi yang Tidak Terkena Limbah 

Hindarilah menggali sumur di area bekas tempat pembuangan sampah. Meskipun secara kasat mata lahan tersebut terlihat bersih, namun di dalam tanah masih menyimpan sisa bakteri, kuman, dan zat kimia berbahaya yang bisa mencemari air. 

Menghindari Area Bekas Rawa 

Tanah bekas rawa biasanya memiliki kandungan organik tinggi dan kadar asam yang berlebih. Hal ini menjadikan air sumur mudah berbau, keruh, dan tidak layak konsumsi. 

Memilih Jenis Tanah yang Tepat 

Sebaiknya sumur digali di tanah bercampur pasir. Pasir berfungsi sebagai filter alami sehingga air yang masuk ke sumur cenderung lebih jernih karena kotoran dapat tersaring secara alami. 

Memanfaatkan Area dengan Vegetasi Berakar 

Lokasi yang ditumbuhi tanaman berakar dalam biasanya menyimpan cadangan air tanah yang cukup melimpah. Selain itu, akar-akar tersebut membantu menjaga pergerakan air tanah sehingga kualitasnya lebih stabil dan tidak cepat tercemar. 


Jangan lupa cek artikel lainnya di sakti desain. Jika kamu ada pertanyaan dan ingin mengetahui tentang sakti desain, kamu bisa klik banner di bawah ini. Cek juga channel youtube kami Sakti Desain Konsultan, kami membahas tentang rumah seperti desain terbaru, proses pembuatan, perencanaan dan lain-lain.

Kategori:

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *