Memahami dan Menghitung Biaya Listrik Pascabayar

Dipublikasikan oleh Administrator pada

Memahami dan Menghitung Biaya Listrik Pascabayar. Apakah kamu sering merasa bingung dengan angka-angka pada tagihan listrik bulanan? Atau mungkin ingin tahu bagaimana biaya listrik pascabayarmu dihitung sebelum tagihan datang? Memahami komponen dan cara perhitungan tagihan listrik adalah langkah pertama untuk mengelola penggunaan energi secara lebih bijak.  

Bagi banyak rumah tangga dan bisnis di Indonesia, listrik pascabayar adalah pilihan utama. Hal ini berarti kamu menggunakan listrik terlebih dahulu, dan membayarnya di akhir periode berdasarkan konsumsi. Mari kita kupas tuntas cara menghitung biaya listrik pascabayar agar kamu tidak lagi menerka-nerka. 

thishomemadelife.com 

Komponen Utama Biaya Listrik Pascabayar 

Sebelum kita masuk ke perhitungan, penting untuk mengetahui apa saja yang membentuk total tagihan: 

  • Pemakaian Energi Listrik (kWh): Ini adalah jantung dari tagihan. Angka ini menunjukkan berapa banyak listrik yang kamu gunakan dalam satuan kilowatt-jam (kWh) selama satu periode billing (biasanya satu bulan). Angka ini didapatkan dari selisih pembacaan meter listrik bulan ini dengan bulan sebelumnya. 
  • Tarif Dasar Listrik (TDL): Ini adalah harga per kWh yang ditetapkan oleh pemerintah melalui PLN. TDL bervariasi tergantung pada golongan tarif (misalnya R1, R2, B1, P1) dan daya tersambung (misalnya 900 VA, 1.300 VA, 2.200 VA, dst.). 
  • Pajak Penerangan Jalan (PPJ): Ini adalah pajak daerah yang dikenakan pada penggunaan listrik. Persentasenya bervariasi di setiap daerah, umumnya antara 3% hingga 10% dari total pemakaian energi. 
  • Biaya Lain-lain (jika ada): Meskipun tidak selalu ada, terkadang ada biaya materai atau denda keterlambatan pembayaran jika kamu melewati jatuh tempo. 

Langkah-langkah Menghitung Biaya Listrik Pascabayar 

Mari kita hitung biaya listrik pascabayar secara bertahap: 

Langkah 1: Tentukan Pemakaian Energi Anda (kWh) 

Pemakaian (kWh) = Pembacaan Meter Bulan Ini – Pembacaan Meter Bulan Sebelumnya 

  • Pembacaan Bulan Ini: 1.250 kWh 
  • Pembacaan Bulan Sebelumnya: 1.000 kWh 
  • Pemakaian: 1.250 – 1.000 = 250 kWh 

Langkah 2: Kalikan Pemakaian dengan Tarif Dasar Listrik (TDL) 

Cari tahu golongan tarif dan daya listrik rumah/bisnis kamu. Cara mengetahuinya dengan mengecek pada lembar tagihan sebelumnya atau melalui aplikasi PLN Mobile. Cari TDL yang berlaku untuk golongan kamu di situs web PLN atau aplikasi. 

  • Pelanggan rumah tangga daya 1.300 VA (golongan R1/TR). TDL untuk R1/TR 1.300 VA saat ini sekitar Rp 1.444,70 per kWh (ilustrasi, tarif bisa berbeda). 
  • Biaya Pemakaian = Pemakaian (kWh) x TDL 
  • Biaya Pemakaian = 250 kWh x Rp 1.444,70 = Rp 361.175 

Langkah 3: Hitung Pajak Penerangan Jalan (PPJ) 

Cari tahu persentase PPJ yang berlaku di daerah kamu tinggal (misalnya 5%). PPJ = Persentase PPJ x Biaya Pemakaian 

  • Persentase PPJ : 5% 
  • PPJ = 5% x Rp 361.175 = Rp 18.058,75 

Langkah 4: Jumlahkan Semua Komponen 

Total Biaya Listrik = Biaya Pemakaian + PPJ + Biaya Lain-lain (jika ada) 

Total Biaya Listrik = Rp 361.175 + Rp 18.058,75 = Rp 379.233,75 

Jadi, perkiraan biaya listrik pascabayar untuk bulan tersebut adalah Rp 379.233,75. Angka ini mungkin sedikit berbeda dengan tagihan resmi karena pembulatan atau adanya biaya materai. 


Jangan lupa cek artikel lainnya di sakti desain. Jika kamu ada pertanyaan dan ingin mengetahui tentang sakti desain, kamu bisa klik banner di bawah ini. Cek juga channel youtube kami Sakti Desain Konsultan, kami membahas tentang rumah seperti desain terbaru, proses pembuatan, perencanaan dan lain-lain.

Kategori:

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *